Minggu, 24 April 2022

Proses Design dan Life Cycle Basis Data

Nama           :Bernadus Bayu Nugraha Saputra
NPM            :21312011
Kelas          :IF 21 A

Proses Design Sistem Basis Data

Basis Data biasanya merupakan salah satu bagian dari suatu sistem informasi yang besar yang antara lain terdiri dari:

          Data

          Perangkat lunak DBMS

          Perangkat keras komputer

          Perangkat lunak dan sistem operasi komputer

          Program-program aplikasi

          Pemrogram, dll


Proses Design Basis Data

1. Pengumpulan dan analisa requirement
2. Design basis data conceptual
3. Pemilihan DBMS
4. Mapping dari conceptual ke logical
5. Physical Design
6. Implementasi  


Proses Design Basis Data (cont’d)

Keenam phase dalam proses design tidak perlu dilaksanakan secara mutlak, mungkin ada umpan balik antar phase dan dalam masing-masing phase


Summary tahap 2, 4,5

          Desain basis data konseptual (Tahap 2) : Tujuan dari tahap ini adalah memproduksi skema konseptual untuk basis data yang independen dari DBMS tertentu. Biasanya menggunakan model data tingkat tinggi seperti model ER atau EER (Enhanced Entity Relationship).

          Pemetaan model data (Tahap 4) : Selama tahap ini yang djuga disebut desain basis data logika, dilakukan pemetaan skema konseptual dari model data tingkat tinggi ke model data DBMS.

          Desain basis data fisik (Tahap 5) : Selama tahap ini, didesain spesifikasi basis data yang disimpat dalam hal struktur penyimpan fisik, penempatan record dan indeks. Hal ini berhugungan dengan terminologi arsitektur DBMS 3 level.

          Implementasi sistem basis data dan tuning (Tahap 6) : Selama tahap ini , basis data dan program aplikasi diimplementasikan, diuji cobakan dan diatur layanannya.



Proses Design Paralel

Proses design terdiri dari dua proses yang paralel yaitu:

          proses design dari data dan struktur dari basis data (data driven)

          proses design dari program aplikasi dan pemrosesan basis data (process driven)


Mengapa Harus Paralel

Karena kedua proses tersebut saling bergantungan.

Contoh:

  1. Menentukan data item yang akan disimpan dalam basis data tergantung dari aplikasi basis data tersebut, juga dalam menentukan struktur dan akses path.
  2. Design dari program aplikasi tergantung dari struktur basis datanya.
  3. Biasanya condong ke salah satu.


Database System Development Life Cycle



Dalam merancang sebuah database, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut disebut dengan Database Sytsem Development Life Cycle. Siklus hidup dari sebuah database mulai dari dirancang sampai pengoprasianya. Berikut penjelasan tahapan-tahapannya:

·         Database Planning

Menentukan tujuan dari adanya database yang ingin dibuat, gambaran secara luas seperti bagaimana nantinya pengumpulan data, design dan format data. Pada tahap pertama ini harus ditentukan Mission Statement (Visi atau tujuan database itu dibuat) dan Mission Objectives (Misi atau apa saja yang bisa dilakukan oleh database tersebut).

·         System Definition

Sebuah database pasti memiliki user view. Pada tahapan ini user view akan diidentifikasi dan ditentukan perannya.

·         Requirement Collection and Analysis

Tahap ini akan mengumpulkan dan mengalisis data yang akan dibutuhkan oleh database. Tentunya juga kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun database yang diharapkan. Ada tiga pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu : view approach, view integration approach, dan kombinasi dari keduanya.

·         Database Design

·         Conceptual Database Design

·         Logical Database Design

·         Physical Database Design

·         DBMS Selection (optional)

DBMS adalah Database Management System, yang di maksud dalam tahap ini adalah pemilihan software yang akan digunakan untuk implementasi database yang akan digunakan. Ada banyak pilihan DBMS, seperti Oracle, My Sql Server, Ms. Access, dan masih banyak lagi.

·         Application Design

Tentunya sebuah database tidak bisa berjalan sendiri. Biasanya pasti ada aplikasi sebagai perantara antara user dan database. Ada 2 aktivitas penting dalam tahap ini, yaitu: Transaction Design dan User Interface Design.

·         Prototyping (optional)

Prototyping adalah tahap dimana sebuah model yang dibuat untuk menggambarkan database yang ingin kita buat. Adanya tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas sehingga sebelum dijalankan, rancangan ini bisa dievaluasi untuk dilihat kelengkapannya. Pada tahapan ini biasanya akan ditemukan hal-hal yang ingin diperbaiki maupun dikembangkan lebih lagi.

·         Implementation

Tahapan ini adalah tahapan yang sangat penting, karena setelah dirancang, database tersebut akan direalisasikan. Database akan dikonstruksi sesuai dengan desain yang ada (Menggunakan DDL, DML, dan 3GL/ 4GL).

·         Data Conversion and Loading

Dalam merancang sebuah database, pasti ada data lama yang dibutuhkan untuk disimpan di database baru ini. Jadi pada tahap ini akan memasukkan data ke database yang sudah disiapkan. Untuk data lama dengan format yang berbeda, akan ada proses konversi data agar bisa menyesuaikan format baru.

·         Testing

Testing dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi database setelah digunakan. Akan dilakukan penilaian dengan kriteria: Learnability, Performance, Robustness, Recoverability, Adaptability.

·         Operational Maintenance

Merupakan proses terakhir dimana penggunaan database dimonitor. Memastikan database berjalan dengan baik dan memperhatikan hal-hal yang perlu update.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proses Design dan Life Cycle Basis Data

Nama              :Bernadus Bayu Nugraha Saputra NPM                 :21312011 Kelas              :IF 21 A Jurusan           : http://inform...